detikfinance
Jakarta -Pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan
(KKP) optimistis tahun depan Indonesia bisa swasembada garam konsumsi (rumah
tangga) dan industri. Target ini memang lebih cepat dari proyeksi swasembada
garam industri pada 2015.
Dirjen Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil (KP3K) KKP Sudirman Saad mengatakan, saat ini total luas tambak garam yang dimiliki sebesar 31 ribu hektar. Dengan itu, pihaknya yakin jika target swasembada garam bakal tercapai tahun depan.
"Kita pasti bisa swasembada garam 2014," kata saat acara Paparan Refleksi Akhir Tahun Dirjen KP3K dan Tindak Lanjut UU Pesisir 2013, di sebuah restoran, Cikini, Jakarta, Senin (30/12/2013).
Ia menjelaskan, dengan luasan tambak garam tersebut bila dimanfaatkan 20 ribu hektar saja maka hasilnya akan maksimal, asalkan area 20 ribu hektar ini direvitalisasi dengan kombinasi teknologi ulir filter dengn bio membran. Harapannya akan ada produksi 200 ton per hektar maka akan menghasilkan sedikitnya 4 juta ton garam per tahun.
Sementara kebutuhan garam nasional mencapai 3,4 juta ton per tahun. Untuk konsumsi mencapai 1,8 juta ton dan industri sekitar 1,4-1,5 juta ton per tahun.
"Jadi kita pasti swasembda. Swasembada garam tercapai, semoga cuaca mendukung," ujar dia.
Berdasarkan data KKP, produksi garam nasional di 2013 mengalami penurunan tajam. Data terakhir produksi garam hingga 18 November 2013 hanya mencapai 577.917 ton dari target yang telah ditetapkan sebesar 700.000 ton, angka ini sudah direvisi dari target awal 1,85 juta ton.
"Walaupun terjadi penurunan, dipastikan tahun 2013 tidak ada impor garam mengingat masih tersedianya stok garam tahun 2012, dan produksi garam tahun 2013 masih dapat memenuhi kebutuhan garam konsumsi nasional," kata Menteri KKP Sharif C. Sutardjo beberapa waktu lalu.
Untuk garam konsumsi, Indonesia relatif bisa memenuhi sendiri, namun untuk keperluan industri, masih harus diimpor dari berbagai negara. Sharif yakin dengan beberapa program pemerintah, impor garam industri pun bisa dipangkas bahkan bisa swasembada.
"Kami yakin harapan menuju swasembada garam industri nasional pada tahun 2015 dapat tercapai, impor garam industri tidak diperlukan lagi," katanya.
Dirjen Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil (KP3K) KKP Sudirman Saad mengatakan, saat ini total luas tambak garam yang dimiliki sebesar 31 ribu hektar. Dengan itu, pihaknya yakin jika target swasembada garam bakal tercapai tahun depan.
"Kita pasti bisa swasembada garam 2014," kata saat acara Paparan Refleksi Akhir Tahun Dirjen KP3K dan Tindak Lanjut UU Pesisir 2013, di sebuah restoran, Cikini, Jakarta, Senin (30/12/2013).
Ia menjelaskan, dengan luasan tambak garam tersebut bila dimanfaatkan 20 ribu hektar saja maka hasilnya akan maksimal, asalkan area 20 ribu hektar ini direvitalisasi dengan kombinasi teknologi ulir filter dengn bio membran. Harapannya akan ada produksi 200 ton per hektar maka akan menghasilkan sedikitnya 4 juta ton garam per tahun.
Sementara kebutuhan garam nasional mencapai 3,4 juta ton per tahun. Untuk konsumsi mencapai 1,8 juta ton dan industri sekitar 1,4-1,5 juta ton per tahun.
"Jadi kita pasti swasembda. Swasembada garam tercapai, semoga cuaca mendukung," ujar dia.
Berdasarkan data KKP, produksi garam nasional di 2013 mengalami penurunan tajam. Data terakhir produksi garam hingga 18 November 2013 hanya mencapai 577.917 ton dari target yang telah ditetapkan sebesar 700.000 ton, angka ini sudah direvisi dari target awal 1,85 juta ton.
"Walaupun terjadi penurunan, dipastikan tahun 2013 tidak ada impor garam mengingat masih tersedianya stok garam tahun 2012, dan produksi garam tahun 2013 masih dapat memenuhi kebutuhan garam konsumsi nasional," kata Menteri KKP Sharif C. Sutardjo beberapa waktu lalu.
Untuk garam konsumsi, Indonesia relatif bisa memenuhi sendiri, namun untuk keperluan industri, masih harus diimpor dari berbagai negara. Sharif yakin dengan beberapa program pemerintah, impor garam industri pun bisa dipangkas bahkan bisa swasembada.
"Kami yakin harapan menuju swasembada garam industri nasional pada tahun 2015 dapat tercapai, impor garam industri tidak diperlukan lagi," katanya.
(drk/hen)
Analisis
Ini
merupakan hal positif karena Indonesia dapat swasembada garam konsumsi yang dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri karena konsumsi garam rakyat Indonesia cukup
tinggi selain itu dampak lain dari swasembada garam ini adalah menguntungkan
petani garam Indonesia karena tidak lagi perlu bersaing dengan garam impor yang
juga dapat menambah kesejahteraan para petani garam yang ada di Indonesia
Garam sesuatu yang dilema di sisi kesehatan.
BalasHapusGaram yang berlebih bisa menjadi masalah bagi sebagian orang. untuk itu mereka perlu agar mengurangi asupan garam hariannya. Beberapa trik jitu agar bisa mengurangi asupan garam harian pernah dimuat di dalam http://goo.gl/B4nnj6 . Di antara trik jitu itu adalah bagi mereka dapat mencoba untuk makan makanan yang segar dan makanan tanpa garam yang disantap dalam keadaan masih hangat.
BalasHapus