detikfinance
Jakarta -Sektor perbankan memegang peranan yang
sangat penting dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional. Peran tersebut
diwujudkan dalam fungsi utamanya sebagai lembaga intermediasi antara debitur
dan kreditur.
Bank menjadi jembatan bagi pembiayaan sektor rill, baik dalam rangka peningkatan iklim usaha dan iklim investasi maupun dalam rangka penciptaan lapangan kerja.
Dirjen Pembinaan, Pelatihan Nasional (Binalatas) Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Abdul Wahab Bangkona mengungkapkan sisi lain arti penting sektor perbankan di Indonesia.
"Meningkatnya arus peredaran uang di dalam negeri menjadikan sektor perbankan sebagai sektor yang paling strategis dalam perdagangan dan pembangunan. Bank sangat terkait dengan penyediaan modal bagi usaha atau perdagangan, sehingga roda perekonomian dapat terus berputar," kata Bangkona saat membuka Harmonisasi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) di Graha CIMB Niaga Jalan Jendral Sudirman Jakarta, Senin (6/1/2014).
Menurutnya, lembaga perbankan memiliki peranan yang sangat strategis di dalam menciptakan iklim yang kondusif, khususnya bagi peningkatan perekonomian nasional. Meskipun untuk menciptakan iklim usaha dan investasi yang kondusif tidak hanya berasal dari peranan perbankan atau faktor ekonomi, tetapi ada juga beberapa faktor non ekonomi seperti politik, hukum, pertanahan, dan lain-lain.
"Untuk itu, apa yang telah kita capai saat ini, dengan indikator pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan tahun 2013 mencapai 5,7%, momentumnya harus kita jaga, meskipun hal tersebut tidak mudah. Oleh karena itu momentum pertumbuhan ekonomi yang telah kita capai tersebut, harus kita barengi dengan stabilitas lainnya seperti bidang hukum, politik, dan-lain," imbuhnya.
Dikatakan Bangkona, perbankan nasional menjadi motor penggerak ekonomi nasional, khususnya dalam penciptaan lapangan kerja. Hal ini dapat dilakukan jika perbankan dalam menghimpun atau memobilisasi dana-dana masyarakat atau perusahaan kemudian disalurkan kedalam usaha-usaha produktif di berbagai sektor yang banyak menyerap tenaga kerja, seperti pertanian, perikanan, industri dan lain-lain.
Namun Bangkona mengharapkan perbankan nasional lebih berpihak kepada usaha-usaha produktif yang dikelola oleh kelompok masyarakat yang dapat memberdayakan masyarakat miskin dan sumber daya lokal secara berkelanjutan, baik di desa maupun di perkotaan. Apalagi jika usaha-usaha produktif tersebut, bertumpu pada kearifan lokal masyarakat, yang menjadi basis kehidupan masyarakat lokal, seperti bidang pertanian, perikanan, perkebunan, kerajinan dan lain-lain.
Di sinilah peranan perbankan nasional khususnya dalam intervensi pemodalan kepada pelaku-pelaku usaha yang mengutamakan pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam rangka perluasan dan penciptaan lapangan kerja.
"Dengan keberpihakan tersebut, akan menumbuhkan pusat-pusat produksi diberbagai wilayah dan secara langsung akan menyerap tenaga kerja, sehingga akan berdampak pada pengurangan pengangguran. Hal ini tentunya akan berdampak pada akselerasi pembangunan nasional dan pertumbuhan ekonomi yang bersifat inklusif," katanya.
Bank menjadi jembatan bagi pembiayaan sektor rill, baik dalam rangka peningkatan iklim usaha dan iklim investasi maupun dalam rangka penciptaan lapangan kerja.
Dirjen Pembinaan, Pelatihan Nasional (Binalatas) Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Abdul Wahab Bangkona mengungkapkan sisi lain arti penting sektor perbankan di Indonesia.
"Meningkatnya arus peredaran uang di dalam negeri menjadikan sektor perbankan sebagai sektor yang paling strategis dalam perdagangan dan pembangunan. Bank sangat terkait dengan penyediaan modal bagi usaha atau perdagangan, sehingga roda perekonomian dapat terus berputar," kata Bangkona saat membuka Harmonisasi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) di Graha CIMB Niaga Jalan Jendral Sudirman Jakarta, Senin (6/1/2014).
Menurutnya, lembaga perbankan memiliki peranan yang sangat strategis di dalam menciptakan iklim yang kondusif, khususnya bagi peningkatan perekonomian nasional. Meskipun untuk menciptakan iklim usaha dan investasi yang kondusif tidak hanya berasal dari peranan perbankan atau faktor ekonomi, tetapi ada juga beberapa faktor non ekonomi seperti politik, hukum, pertanahan, dan lain-lain.
"Untuk itu, apa yang telah kita capai saat ini, dengan indikator pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan tahun 2013 mencapai 5,7%, momentumnya harus kita jaga, meskipun hal tersebut tidak mudah. Oleh karena itu momentum pertumbuhan ekonomi yang telah kita capai tersebut, harus kita barengi dengan stabilitas lainnya seperti bidang hukum, politik, dan-lain," imbuhnya.
Dikatakan Bangkona, perbankan nasional menjadi motor penggerak ekonomi nasional, khususnya dalam penciptaan lapangan kerja. Hal ini dapat dilakukan jika perbankan dalam menghimpun atau memobilisasi dana-dana masyarakat atau perusahaan kemudian disalurkan kedalam usaha-usaha produktif di berbagai sektor yang banyak menyerap tenaga kerja, seperti pertanian, perikanan, industri dan lain-lain.
Namun Bangkona mengharapkan perbankan nasional lebih berpihak kepada usaha-usaha produktif yang dikelola oleh kelompok masyarakat yang dapat memberdayakan masyarakat miskin dan sumber daya lokal secara berkelanjutan, baik di desa maupun di perkotaan. Apalagi jika usaha-usaha produktif tersebut, bertumpu pada kearifan lokal masyarakat, yang menjadi basis kehidupan masyarakat lokal, seperti bidang pertanian, perikanan, perkebunan, kerajinan dan lain-lain.
Di sinilah peranan perbankan nasional khususnya dalam intervensi pemodalan kepada pelaku-pelaku usaha yang mengutamakan pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam rangka perluasan dan penciptaan lapangan kerja.
"Dengan keberpihakan tersebut, akan menumbuhkan pusat-pusat produksi diberbagai wilayah dan secara langsung akan menyerap tenaga kerja, sehingga akan berdampak pada pengurangan pengangguran. Hal ini tentunya akan berdampak pada akselerasi pembangunan nasional dan pertumbuhan ekonomi yang bersifat inklusif," katanya.
(wij/dru)
Analisis
Dengan
keberpihakan pemerintah pada bank yang ada di Indonesia membuat bank-bank di
Indonesia semakin bergairah karena dengan bantuan pemerintah membuat bank-bank
tersebut dapat bersaing secara sehat yang dapat membuat pemasukan Indonesia di
bidang perbankan semakin bertambah yang membuat rakyat Indonesia semakin
sejahtera
Tidak ada komentar:
Posting Komentar