detikfinance
Jakarta -Para perajin tahu dan tempe berencana menaikan harga jual
sebesar 10%. Kenaikan harga itu harus dilakukan meskipun pemerintah dan
Pertamina telah menurunkan harga jual gas ukuran 12 kg menjadi hanya Rp 82.200
per tabung dari sebelumnya sekitar Rp 120.000 per tabung.
"Begini, kalau Pertamina hanya menaikan harga jual gas elpiji hanya Rp 1.000/kg itu artinya satu tabung naik Rp 12.000 atau naik 12-15%. Itu baru gas belum harga kedelai yang melonjak di tingkat perajin sekarang ada di kisaran Rp 8.500/kg yang seharusnya hanya Rp 6.500-7.000/kg," kata Ketua Umum Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin kepada detikFinance, Senin (6/01/2014).
"Jadi ada tambahan cost produksi 20% hingga 30%. Untuk itu dalam rapat minggu ini kita akan tentukan kenaikan produk hasil (tahu-tempe) sebesar 10%," jelasnya.
Aip memastikan mayoritas perajin tahu dan tempe seluruh Indonesia terkena dampak kenaikan harga elpiji ukuran 12 kg. Hal ini karena sebagian besar perajin tahu-tempe menggunakan gas ukuran 12 kg. Sedangkan menurut Aip hanya sedikit perajin yang masih menggunakan kayu bakar untuk memproduksi tahu dan tempe.
"Justru sekarang ini perajin yang pakai kayu bakar disarankan pindah ke gas 12 kg. Mayoritas perajin sekarang pakai gas itu. Jumlah perajin seluruh Indonesia ada 115.000 dengan jumlah tenaga kerja 1,5 juta orang dan semua kena I mbas. Estimasi perajin yang menggunakan gas 12 kg itu di atas 70%," imbuhnya.
Namun ia belum berani mengatakan kapan kenaikan harga jual produk tahu dan tempe akan naik. Hingga kini para perajin masih menjual tempe dengan harga Rp 4.000/batang dan tahu ukuran kecil sebesar Rp 300/potong. Pihaknya akan merapatkan terlebih dahulu dengan seluruh perwakilan perajin seluruh Indonesia.
"Kita akan rapatkan dulu, matangkan terlebih dahulu. Harga kedelai sudah naik, harga gas juga naik, jadi perajin harus bagaimana," cetusnya.
"Begini, kalau Pertamina hanya menaikan harga jual gas elpiji hanya Rp 1.000/kg itu artinya satu tabung naik Rp 12.000 atau naik 12-15%. Itu baru gas belum harga kedelai yang melonjak di tingkat perajin sekarang ada di kisaran Rp 8.500/kg yang seharusnya hanya Rp 6.500-7.000/kg," kata Ketua Umum Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin kepada detikFinance, Senin (6/01/2014).
"Jadi ada tambahan cost produksi 20% hingga 30%. Untuk itu dalam rapat minggu ini kita akan tentukan kenaikan produk hasil (tahu-tempe) sebesar 10%," jelasnya.
Aip memastikan mayoritas perajin tahu dan tempe seluruh Indonesia terkena dampak kenaikan harga elpiji ukuran 12 kg. Hal ini karena sebagian besar perajin tahu-tempe menggunakan gas ukuran 12 kg. Sedangkan menurut Aip hanya sedikit perajin yang masih menggunakan kayu bakar untuk memproduksi tahu dan tempe.
"Justru sekarang ini perajin yang pakai kayu bakar disarankan pindah ke gas 12 kg. Mayoritas perajin sekarang pakai gas itu. Jumlah perajin seluruh Indonesia ada 115.000 dengan jumlah tenaga kerja 1,5 juta orang dan semua kena I mbas. Estimasi perajin yang menggunakan gas 12 kg itu di atas 70%," imbuhnya.
Namun ia belum berani mengatakan kapan kenaikan harga jual produk tahu dan tempe akan naik. Hingga kini para perajin masih menjual tempe dengan harga Rp 4.000/batang dan tahu ukuran kecil sebesar Rp 300/potong. Pihaknya akan merapatkan terlebih dahulu dengan seluruh perwakilan perajin seluruh Indonesia.
"Kita akan rapatkan dulu, matangkan terlebih dahulu. Harga kedelai sudah naik, harga gas juga naik, jadi perajin harus bagaimana," cetusnya.
(wij/ang)
Analisis
dengan naiknya harga elpiji 12 kg membuat para pengrajin
tahu dan tempe semakin tercekik karena sebelumnya harga kedelai yang sudah
lumayan mahal seharusnya pemerintah sebelum menaikan gas elpiji 12kg pemerintah
meliahat dulu usaha kecil dan menengah apakah bisa berthan dengan kenaikan
harga elpiji tersebut karena mayoritas masyrakat Indonesia mengkonsumsi tahu
dan tempe jika harga tahu dan tempe naik akan membuat masyrakat Indonesia kesuliatan
mengkonsumsi tahu dan tempe
Stainless Steel Magnets - titanium arts
BalasHapusIroning the Stainless Steel Magnets (4-Pack). หาเงินออนไลน์ Made in Germany. The Titanium Arts microtouch solo titanium Stainless Steel Magnets are an alloy 바카라사이트 made of worrione steel poormansguidetocasinogambling in stainless steel